Fikiran,kesukaan,kesan,harapan,curahan,omelan dan selamat datang!

Senin, 30 Januari 2012

Puing

Jika ada pertanyaan apa yang abadi di dunia ini mungkin jawaban yang paling tepat adalah perubahan lah yang abadi.manusia hanya bisa merencanakan keabadian sesaat dan pasti akan bias,cepat atau lambatnya Tuhan-lah yang mengatur.terkadang sesuai dengan rencana terkadang juga berakhir di tengah jalan.


Di siang yang terlalu nekat ini,saya rasa harga diri itu terbawa angin bersamaan dengan kartu-kartu itu,semua luluh lantah.hingga tak ada lagi yang perlu di sesali dan semua akan baik baik saja.
Saya melakukan cacian terhadap orang yang saya sayangi namun hal itu semata-mata hanya karena orang yang lebih dan paling saya sayangi.
Keduanya tetap lah perbuatan yang salah,saya telah berbohong dan saya telah mencaci,maka sudah mutlak saya lah yang bertanggung jawab dan saya lah yang menerima ganjarannya.

Kejadian itu sangat sukses memenuhi impuls-impuls setiap sudut otak saya.belakangan ini istilah itu cukup tenar di perbincangkan yaitu galauisasi yang hanya di akibatkan oleh dua kata "tai kau!" dan "anjing kau!." dan seketika satu hati terobek,pergi dan memperlakukan saya nyaris seperti binatang.fatal!

Saya tak akan membahas upaya apa yang saya lakukan untuk semua perbuatan ini,saya rasa itu sudah lebih dari cukup.semua akan segera memudar perlahan dengan sedikit cubitan-cubitan kecil sesaat sebelum kehadiran sang mimpi karena terlintas sekelumit bayangan yang berbisik "semua tak akan kembali."
Sekarang tinggallah memetik latihan moral dari kejadian ini yang salah satunya your mouth is your tiger.maka berhati-hatilah untuk menggunakannya,terlebih dengan orang-orang terdekat.jika itu terjadi,untuk mengucapkan kata maaf kadang tak semudah mempertanggung jawabkannya.karena ini bukan berbicara tatanan materil namun immateril tepatnya batiniah,akan sangat sulit untuk menempel hati yang tersobek itu.

Terima kasih untuk pelajaran moralnya...

Terima kasih karena membagi sedikit kasih sayangnya...

Terima kasih untuk mantan pacar saya "Ririn Ardhilla"...


Minggu, 29 Januari 2012

Itu Bukan Aku,Aku Bukan Seperti Itu . .

Sekarang sudah pukul 03:46 pagi,kejadian beberapa saat yang lalu seperti tidak mau berhenti mengempur isi kepala saya dan terus berputar tak mau pergi.ini menyangkut banyak hal tentang perasaan yang sangat halus.
Benar saya sangat resah dengan ini,saya butuh seseorang untuk bicara.berbagai cara saya lakukan untuk segera keluar dari kondisi seperti ini,namun itu semua nihil.
Saya akui saya begitu tampak sok teguh dari luar,namun itu salah,saya bukan seperti itu.saya tetaplah seperti tissue kering yang mudah di robek-robek.
mungkin tak banyak yang tau kejadian beberapa saat yang lalu,tapi itu benar-benar kejadian yang paling memalukan.

Ini masalah emosi,amarah yang meluap-luap dan tak dapat saya kendalikan sedikit pun sehingga saya tak dapat lagi berfikir jernih di saat menghadapi orang yang begitu saya jaga hubungan baik dengan dia,yang tak lain adalah seorang wanita yang menjadi kekasih saya.
Kata-kata kotor itu keluar seperti tinja yang menghujam di depan hidungnya,seketika itu pula air mata tertetes tak disengaja.entah itu karena kaleng bir di samping saya atau karena begitu hinanya perkataan saya.
Saya ingat betul tetesan-tetesan nurani itu,mengalir pelan di wajahnya,dan hal itu langsung membalikkan keadaan menjadi seratus delapan puluh derajat.
Seketika itu ia keluar dengan penuh amarah yang tak terkendali,sepertinya amarah yang saya punya itu pergi melayang ke dalam tubuhnya dan tak menyisakan sedikit pun bagi saya.
berulang kali saya menghalaunya untuk berbicara secara baik-baik namun dia tidak sedikitpun merisaukannya.
Saya kalap,saya tidak tahu harus berbuat apa dan dia pun berlalu dengan cepat.
Satu usaha dengan seribu satu pengharapan untuk mengejar mati dia saya lakukan,saya yakin kecil kemungkinan untuk berhasil tapi tak ada lagi yang bisa saya lakukan untuk menebus rasa bersalah saya.

Saat itu sekitar pukul 22:00 dan saya membumi-ratakan semua kendaraan yang berada di jalan raya maupun lampu merah,karena hanya satu yang ada dalam benak saya yaitu bertemu dengan dia.saya memilih untuk menunggu di sekitar kediamannya dan menghubunginya agar keluar rumah untuk menemui saya sejenak.tapi itu tidak di sambut sedikit pun olehnya.

Beberapa saat berlalu saya juga tak mendapatkan balasan dari semuanya.

Malam sudah larut dan tidak baik orang asing menunggu di depan rumah orang lain dan di daerah orang lain juga,mungkin akan ada respon negatif dari masyarakat sekitar dan untuk menghindari itu saya memilih untuk pulang kerumah.
Benar kata orang banyak,dunia seakan runtuh ketika cinta sedang di goyah,dan perasaan itu terus berkelebatan seiring dengan laju sepeda motor saya.

Saya tiba di rumah,saya mencoba menenangkan diri dari semua dengan cara duduk dan menyantap makan malam.di saat itu juga handphone saya berdering menunjukkan ada pesan yang masuk.
setelah dunia seakan runtuh,kali ini dunia seakan berhenti berputar,sepertinya ada seseorang yang menekan tombol pause.dia membuat pernyataan sepihak untuk mengakhiri hubungan ini.
Saya memohon untuk itu,pesan-pesan terkirim semua berisi penyesalan yang tak ada habisnya.saya tak peduli lagi tentang harga diri saya.dengan penyesalan saya mengemis kata maaf itu.
seperti musim kering melanda,segala upaya itu tak pernah menghasilkan buah.

Saya seperti menyusun lembar kartu satu persatu menjadi pondasi seperti piramid tapi karena kecerobohan saya,saya batuk tepat di depannya sehingga pondasi itu runtuh.kartu joker itu tampak tersenyum girang melihat kebodohan saya,saya menyusun kembali kartu-kartu itu sehingga membentuk pondasi yang sudah setengah jalan tadinya namun,ruangan itu sudah berangin dan entah darimana angin itu datangnya,tidak memungkinkan untuk menyusun kembali kartu-kartu itu.tetapi saya akan tetap menunggu hingga angin itu berhenti dan mulai menyusunnya kembali,saya janji untuk itu.

Untuk seseorang yang saya maksud dalam tulisan ini,
"saya rela tampak berlebihan untuk mengungkapkannya di tempat yang memungkinkan untuk dilihat orang banyak tapi yakinlah,saya bukan orang yang seperti kamu kira,saya hanya tidak terkendali sesaat,saya tahu tidak mudah untuk mengendalikan api amarah bagi orang seperti saya dan satu hal yang terpenting,saya masih berharap banyak kepada kamu."


Jumat, 27 Januari 2012

Alasan Kenapa Berfikiran Buruk

Banyak cara untuk bersenang-senang dan seakan tak mau kalah bersedih-sedih juga banyak caranya.gelisah,keringat dingin,galau,uring-uringan bahkan gila adalah rumpun gejala yang begitu akrab.ada orang bercakap masa muda adalah masa yang berapi-api yang maunya menang sendiri walau salah tak peduli.sudah jelas itu pemuda tak bertanggung jawab.daripada sibuk membicarakan pemuda seperti itu  ada baiknya navigasi dituju kepada pemetaan masalahnya.
Bagi mahasiswa baru yang masih bauk kencur,sesuatu yang berkaitan dengan kuliah seperti absensi,kuis,tugas,UTS dan UAS di lakukan secara hati-hati.takut akan kesalahan kecil dapat berpengaruh terhadap IP hingga uang jajan.namun apa yang terjadi bila sesuatu yang di wanti-wanti sejak awal itu terjadi,IP bungkuk dan banyak kritik di terima dari banyak kalangan.ketika itu si pemuda akan berjanji akan mendulang IP cemerlang di semester selanjutnya walaupun terkadang harapan itu di mentahkan oleh dosen yang ilmunya menembus langit ke tujuh dan membal menuju kerak bumi.

Beralih ke masalah selanjutnya,"uang" lagi-lagi "uang".sebagai pemuda yang tidak berasal dari keluarga elit saya mengerti betul bagaimana rasanya menjadi kaum proletar.si pemuda kerap berfoya-foya setelah menerima uang cash dari mamak atau ayah.sehingga sulit untuk mengendalikan diri,dan pada akhirnya setelah semuanya habis tinggallah meringkuk di kamar memikirkan perut yang sejengkal dan tagihan listrik kos-kosan yang menunggak sekian bulan.menyisihkan uang di awal bulan juga tidak berpengaruh besar,karena biaya tak terduga bisa datang kapan saja dan dimana saja,"apa boleh buat pake lah dulu uang sisihan(tabungan) itu nanti di kembalikan lagi bulan depan" pikir si pemuda.tetapi konsekuensinya itu akan pudar setelah melihat ayam penyet yang memanggil-manggil dari warteg sekitar kampus.

Masalah yang ketiga mungkin lebih di tujukan kepada yang punya pasangan atau pria/wanita non-jomblo.bagi si pemuda akan rentan di rundung galau,gelisah,keringat dingin,gila sampai suicide jika punya masalah dengan orang terkasih.terkhusus bagi yang benar-benar sayang bukan yang playboy atau playgirl.tapi sudah sepatutnya pemuda yang baik mendedikasikan semuanya terhadap orang yang ia pilih dan tidak membuat banyak pilihan terhadap yang mana yang akan di apelin malam ini.kekhawatiran akan tingkah laku pasangan di luar pengawasan lah yang menyebabkan semua itu.satu pesan saya terhadap yang berpasangan untuk menjaga erat komunikasi dan yang terpenting kejujuran walupun terkadang itu pahit,jangan mau terprovokasi oleh pemuda yang berapi-api di atas.

Dan yang terakhir adalah si pemuda yang berfikir keras untuk mencerahkan masa depannya.melihat fenomena susahnya mencari kerja di negara ini membuat banyak mahasiswa bersekutu dengan para stakeholder lantaran diiming-imingi dua puluh lima ribu rupiah dan kemudian turun ke jalan untuk berkoar-koar,membuat kerusakan maka seiring dengan itu hilanglah pelita idealis dari mahasiswa seperti itu.



Menjauh dari hal itu setiap pemuda pasti berfikir untuk menyenangkan orang tua ataupun membiayai mereka ke tanah suci untuk beribadah haji,itu pasti faktor utama kenapa dia kadang merenung di kegelapan tentang masa depannya yang begitu abstrak dan dari situlah pesimisme muncul yang menyebabkan uring-uringan berkelanjutan.namun saya yakin semua akan indah pada waktunya.cobalah untuk meminimalisir fikiran buruk tentang masa depan.karena akan selamanya masa depan menjadi teka-teki yang harus di jawab semua umat di dunia.

Pemuda-pemudi yang baik hatinya walaupun terkadang hidup tak semudah dengan apa yang di katakan oleh pak mario,namun berusalah untuk menentukan apa yang terbaik.jangan mudah terseret alur mainstream pergaulan yang hedonis,pragmatis.
Socrates juga berkata "orang yang mengetahui apa yang baik akan berbuat baik" maka jika kawan-kawan pernah membuat kesalahan sadarilah itu karena kawan-kawan tidak tahu,maka belajarlah agar tahu dan memperbaikinya.seseorang tak akan pernah bahagia jika dia tahu apa yang dilakukannya tidak baik menurut hati nuraninya.


Rabu, 11 Januari 2012

Parapat On Cover

Liburan mungkin adalah saat yang paling di tunggu orang-orang.berbagai ide di lakukan agar ritual liburan itu di menyenangkan liburan untuk di rumah sama dengan hidup yang monotone.essay kali ini saya tidak menceritakan penjang lebar tentang apa yang saya lihat dan rasakan,saya hanya mendefenisikan dengan jepretan-jepretan kecil ini yang katanya satu gambar menyimpulkan beribu kata.jelajah Danau Toba.

Outlook I

Outlook II


Outlook III


Outlook IV


Outlook V


Outlook VI


Outlook VII


Outlook VIII


Outlook IX


Outlook X


Outlook XI

Outlook XII

Outlook XIII

Selasa, 10 Januari 2012

Bukan Bendera Putih



"Sebesar apa pun masalah itu tetap saja namanya dilema,dan saya hanya menganggapnya tumpukan sepatu-sepatu bekas dari berbagai merek yang namanya tetap sepatu bekas."



Ketika pepatah mengatakan ada asap ada api.maka akan muncul pertanyaan dimana api itu? Dan seketika anda dilarang untuk mengetahui api itu anda akan berusaha untuk mencari tahu dimana api itu karena asap yang di hasilkan begitu mengganggu anda.Satu manifesto yang cukup dekat dengan tumpukan sepatu yang saya maksud tadi.

Saya bukan manusia yang begitu penyabar menghitung daun berguguran,saya juga bukan motivator yang ulung untuk membangkitkan spirit manusia yang lelah.tapi saya selalu mencoba menjadi itu,saya punya hak atas itu hingga tibalah usaha-usaha itu tertepis oleh satu ego yang seharusnya melekat pada anak-anak yang baru menjalani masa pubertas.
Lennon melantunkan let it be untuk menghipnotis warga bumi untuk mengenyampingkan semua masalah-masalah itu akan tetapi lagu ini kurang begitu berarti untuk saat ini karena jika saya meninggalkannya berarti saya sudah meninggalkan semangat saya yang selama ini saya pelihara dengannya.


Kembali dari sejenak huru-hara saya,pantaskah untuk anda jika menuai  amarah yang tak pernah saya ketahui sumbernya.saya rasa anda tidak akan pernah berfikir untuk bertemu orang yang mengeluh akan sesuatu tetapi tak  menyebutkan apa itu.

Jika watak saya adalah seorang pengecut,saya bangga memilikinya sekarang,karena saya lari untuk tidak memperkeruh suasana.suasana yang sungguh abstrak,kabut dan sulit di mengerti mana pangkalnya.setidaknya saya punya andil untuk membela apa yang saya rasa karena saya tidak suka merasa terancam.
Perut saya berhenti memberontak ketika saya mengucapkan pernyataan yang begitu mitos bagi saya.pernyataan dimana saya harus meniup peluit di tengah babak pertandingan.
     
Ini akhir dari segalanya? Saya tidak akan begitu saja melenyapkan semuanya,saya hanya bersembunyi dari brondongan peluru saya akan kembali untuk menembak.

Bagaimana jika ini memang harus berakhir? Dengan berat hati,perubahan itu sifatnya abadi seperti relationship di facebook yang selalu berganti dan pengisi hati selanjutnya akan menanti.seketika itu pula harapan-harapan itu menjadi bangunan tua tak berpenghuni.