What's the meaning of the gaul? GAUL mungkin banyak artinya,di setiap kalangan mungkin banyak kriteria yang menyebabkan gaul.saya heran mengapa mereka hingga terseok seok berlari mengejar the gaul dan pada akhirnya kembali lari dikejar the gaul.
sekarang saya ingin menanyakan apa sebenarnya substansi yang ada pada kata gaul.bagaimana yang gaul itu dan apa tujuannya?
saya memulai dari fenomena yang ada di sekitar saya aja.mereka cenderung mengikuti apa aja yang terlihat trend walaupun kadang ga sesuai dengan dirinya.
saya memulai dari fenomena yang ada di sekitar saya aja.mereka cenderung mengikuti apa aja yang terlihat trend walaupun kadang ga sesuai dengan dirinya.
Pertama gaya bahasa yang mungkin menarik tetapi hanya untuk sementara.dengan menyingkat perkataan yang panjang sehingga sulit untuk di pahami, menurut saya itu mencerminkan kepribadian yang angkuh/sok.mungkin untuk sebagian orang yang mencetuskannya lucu dan unique terdengar tetapi setelah di copy beribu umat.ujung-ujungnya ya pembodohan.
Kedua tongkrongan.kenapa tongkrongan yang gaul itu mesti di tempat yang mewah dan elite sedangkan itu bukan sebuah kewajaran jika para siswa/i atau mahasiswa/i yang masih ngarep kiriman dari orang tua duduk di tempat yang orang tunya sendiri aja jarang ataupun gak pernah kesitu.sesekali biar tau aja gak papa,lah ini breakfast,launch,dinnernya mesti disitu.buat yang mampu ya urusan orang itu.tetapi buat sebaliknya apa gak beku kantong kalo gitu caranya.
Ketiga gadget canggih,mungkin untuk mobilisasi yang baik hal ini mungkin yang paling di unggulkan tetapi kalo hanya untuk beromong kosong ria dan mencari wanita atau pria apa harus semua di miliki.contoh aja handphone(merk dirahasiakan),dulu saya punya cita cita untuk memiliki sepenuhnya gadget yang satu ini,terutama terdesak oleh teman yang sebagian besar uda gunakan walaupun saya sadari saya gak mampu untuk mendapatkan terlebih untuk iuran bulanan dari penggunaannya.alhasil saya pun berpikir bagaimana cara mendapatkannya.tetapi setelah saya menoreh kembali ke belakang,dan memikirkan kembali manfaat dan mudaratnya ternyata handphone yang saya miliki ini sudah cukup memanjakan saya.saya uda di berikan kesempatan untuk menghubungi teman lain tanpa pending dan PING!, dengerin musik tanpa kekeringan batre dan yang paling saya jempolkan setianya dia dengan saya walaupun tanpa sengaja pernah mencemplungkan di air atau melontarkannya ke aspal layaknya bola bekel.
Dan yang terakhir gaya berpakaian,hmm harga mahal ternyata bukan di tujukan kepada kualitas barang yang di beli,melainkan mark atau merknya.banyak bertabur baju bermerk tetapi berkualitas kain lap.hanya aja tulisannya yang caper ama yang utama di gunakan ama artis.ya jelas untuk selebriti mereka hanya menggunakannya pada saat manggung selebihnya di kembalikan ke tokonya atau di daur ulang.tetapi kebanyakan remaja menggunakan setiap saat,yang katanya untuk foto-foto lah,jumpa kenalan baru lah, sampe sampe waktu bok*r pun pake itu juga.sah sah aja belanja barang mahal,tapi kalo milih jangan nampak kali lugunya.liat material barang dulu.teliti di lihat manatau ada bagian keteknya yang koyak soalnya belinya bukan pake daun sirih.
Ini lah point-point umum yang membuat kebanyakan remaja menjadi The gaul,fenomena ini bukannya kriminalitas,hanya saya segelintir dari masalah moralitas.tetapi seberapa tahan untuk menjalani semuanya ini,sementara roda zaman akan terus berjalan dan akan menyuguhkan sesuatu yang istimewa.
Memang semuanya kembali ke orangnya masing masing berikut sudut pandangnya.tetapi yang perlu di ketahui dimana seharusnya the gaul ini di tempatkan,di sesuaikan dari tolak ukur the gaul itu sendiri.jangan terlalu di paksakan dan terlalu mengikuti.ingat masih banyak teman atau saudara kita yang hidupnya di bawah garis kelayakan.gak pun memberi mereka tetapi coba lah sedikit merasakan apa yang mereka alami.susahnya mencari rupiah di negara ini terkecuali yang memang berada dari sononya.
Ini lah point-point umum yang membuat kebanyakan remaja menjadi The gaul,fenomena ini bukannya kriminalitas,hanya saya segelintir dari masalah moralitas.tetapi seberapa tahan untuk menjalani semuanya ini,sementara roda zaman akan terus berjalan dan akan menyuguhkan sesuatu yang istimewa.
Memang semuanya kembali ke orangnya masing masing berikut sudut pandangnya.tetapi yang perlu di ketahui dimana seharusnya the gaul ini di tempatkan,di sesuaikan dari tolak ukur the gaul itu sendiri.jangan terlalu di paksakan dan terlalu mengikuti.ingat masih banyak teman atau saudara kita yang hidupnya di bawah garis kelayakan.gak pun memberi mereka tetapi coba lah sedikit merasakan apa yang mereka alami.susahnya mencari rupiah di negara ini terkecuali yang memang berada dari sononya.
Saya menduga kuat untuk sebagian orang yang membaca pasti menganggap saya iri karena ga mampu ikuti perkembangan dan terlihat TUA. ya silahkan-silahkan aja.ini ocehanku,bagaimana dengan ocehanmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar