Siul angin yang bergegas melewati dedaunan,damai terasa saat matahari tandang.
tetapi tidak,mereka tidak sedamai itu.
Seperti wujud fiksi dajjal yang menggunakan satu matanya untuk melihat.
Bukan,mereka hanya sedang memandangmu dengan sebelah mata.
Topan yang tak acuh meluluhlantahkan apa yang dilintasinya,
tapi ini berbeda.mereka hanya memalingkan wajahnya hanya untuk tidak menyaksikan.
Ketika seorang kakek pikun yang tidak ingat akan nama cucunya.
Salah,mereka sengaja melewatkan sesuatu yang mereka ketahui pasti.
Dikala mereka memuntahkan liurnya di hadapanmu,jangan biarkan langkahmu terus membawamu ke liang para pengecut.
paksa mereka untuk memandangmu dengan kedua matanya,membungkam mulutnya dan mengetahui siapa dirimu sebenarnya!
heyho
BalasHapus