Tak seperti halnya di tripoli yang menghentikan baku tembaknya sejenak antara pihak pemerintah dan pemberontaknya selama beberapa hari menyambut datangnya lebaran,mereka kembali hidup normal.sebuah kehormatan untuk mereka untuk mengendalikan keadaan yang labil menjadi stabil. tidak jauh seperti di negara kita yang penuh dengan kedamaian pada saat menjalankan sholat IED walaupun ada beberapa umat islam yang merayakan lebaran satu hari lebih cepat dari ketentuan pemerintah.
Akan tetapi saya sendiri dalam menyambut hari kemenangan di negara yang penuh dengan kedamaian ini masih saja harus berjibaku untuk memenuhi elemen terpenting dari hidup manusia yaitu air,terhentinya pasokan air ke daerah saya tepatnya di siantar sitalasari membuat warga yang terkena dampak dari trouble ini harus meninggalkan pekerjaan rumahnya hanya untuk memenuhi kebutuhan air.
Sebab dari berhentinya pasokan air ke daerah kami ini belum di ketahui oleh sebahagian masyarakat karena belum ada informasi yang konkrit dan dapat di percaya.
Setengah dari bulan ramadhan tahun ini kami menghabiskan malam kami dengan mengangkat air. karena debit air yang kurang maka air yang mengalir hanya dapat masuk ke dalam rumah yang menggunakan mesin pompa dan sisanya yang tidak menggunakan harus rela kehilangan jam tidur dan berolahraga malam hanya untuk mengisi kosongnya air.
sejenak kesusahan kami teruraikan oleh hidupnya saluran air bersih di rumah-rumah warga walaupun hanya di malam hari itu sudah cukup mengurangi beban karena bak air kami bukan sebesar lubang buaya,hanya perlu waktu beberapa jam untuk memenuhinya.
Sebab dari berhentinya pasokan air ke daerah kami ini belum di ketahui oleh sebahagian masyarakat karena belum ada informasi yang konkrit dan dapat di percaya.
Setengah dari bulan ramadhan tahun ini kami menghabiskan malam kami dengan mengangkat air. karena debit air yang kurang maka air yang mengalir hanya dapat masuk ke dalam rumah yang menggunakan mesin pompa dan sisanya yang tidak menggunakan harus rela kehilangan jam tidur dan berolahraga malam hanya untuk mengisi kosongnya air.
sejenak kesusahan kami teruraikan oleh hidupnya saluran air bersih di rumah-rumah warga walaupun hanya di malam hari itu sudah cukup mengurangi beban karena bak air kami bukan sebesar lubang buaya,hanya perlu waktu beberapa jam untuk memenuhinya.
Tepat di hari selasa 30 agustus 2011 air-air yang datang setengah hari itu kembali berhenti total dimana pada hari ini saya,keluarga dan beberapa umat muslim lainnya sudah merayakan idul fitri.
segala jenis makanan yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari serasa kurang menarik dan suasana lebaran yang indah serasa pudar.
bagaimana tidak.untuk MCK dan berwudhu saja harus menumpang di rumah saudara yang tidak di landa kekeringan.terlebih lagi setengah hari dari lebaran saya tahun ini di habiskan hanya untuk mengangkat air.
Saya heran kenapa sedemikian besar human eror manusia yang bekerja di instansi pemerintahan hingga mengorbankan nikmat dan hikmat hari besar seluruh umat islam di dunia.
dan khususnya untuk bapak wakil walikota yang tempat tinggalnya hanya beberapa meter dari lokasi yang kekurangan air.
sebenarnya gaji bapak apa hanya untuk membelikan Bra dan CD anak bapak?
Atau ingin membeli tembak mainan (kokang) yang kebetulan bapak mengkoleksinya?
buat apa sibuk-sibuk mengurusi korupsi sekian milyar jika kebutuhan masyarakat yang sangat primer aja belum tertangani dengan baik.katanya sumber air sudekat,lah buktinya??
belum lagi masalah sampah yang menumpuk di berbagai tempat di siantar.
Sangat prihatin terhadap peristiwa ini.apalah arti kemenangan bila harus bersusah-susah juga.mungkin untuk yang tidak mengalami krisis air ini mengira saya seperti membesar-besarkan masalah.
Tetapi,apa kami harus tayamum untuk membersihkan hadas?
apa kami harus menyantap opor ayam tanpa tetesan air?
apa kami harus bertamu di rumah tetangga dengan kepala yang masih tertinggal busa dari sabun?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar